Sunday, June 26, 2011

Demi Nendang Bola (#part2)

| | 3 comments
Lapangan Mini Ngemplak sudah bisa digunakan, tapi seperti yang aku bilang di #part1 kalau lapangan belum 100% jadi. Meski sudah dapat digunakan buat nendang bola, ada beberapa bagian lapangan yang belum dipotong rumputnya dan gawang yang masih menggunakan bambu yang kecil serta beberapa bagian lapangan yang masih tidak rata sehingga perlu dilakukan kerja bakti lanjutan untuk menyelesaikan pembuatan ulang lapangan di kampungku ini.

Tepatnya di hari Minggu, 4 Juni 2011, aku dan kawan-kawan melakukan kerja bakti lanjutan itu. Untuk prosesnya, hampir sama dengan yang telah aku ceritakan di #part1. Dengan pinjaman mesin pemotong rumput (lagi), 2 cangkul, dan 1 celurit akhirnya lapangan pun jadi :). Di #part2 kali ini aku akan fokuskan pada pembuatan gawang karena beberapa proses pembuatan ulang lapangan sama dengan yang ada di #part1.

pembersihan hasil pemotongan rumput

Setelah pemotongan rumput selesai dan hasil potongan rumput sudah dibersihkan serta perataan beberapa bagian lapangan yang masih bergelombang, hal yang harus kami lakukan adalah membuat gawang. Meski sebenarnya sudah ada gawang dari bambu, tapi karena gawang yang dibuat beberapa minggu yang lalu itu dibuat dari bambu yang berukuran kecil, agar lebih kuat perlu dibuat gawang dengan bambu yang baru yang ukurannya lebih besar.

Pertama, aku dan kawan-kawanku harus mencari bambu yang cocok untuk dijadikan gawang. Kami pun mencari bambu di kawasan kampung mulai dari bagian timur hingga ke barat dan hingga sampai ke pinggir-pinggir sungai. Bambu-bambu di kampungku itu ada yang punya. Biasanya kalau ada orang yang butuh bambu maka dia harus membeli bambu dari pemiliknya. Dan tak mungkin kami membeli bambu karena kami tak punya uang. Makanya, kami mencari bambu yang pemiliknya mau berbaik hati memberikan beberapa potong bambunya untuk dijadikan gawang. Sebut saja gratisan ;)

 membawa bambu lewat sawah

Sampai akhirnya kami mendapat rekomendasi untuk meminta bambu milik salah satu warga di kampungku yang letaknya di pinggir kali. Kebetulan anak pemilik bambu itu juga teman kami yang juga sering nendang bola bersama. Tanpa pikir panjang, kami pun langsung ke pinggir kali tempat bambu milik temanku itu. Dan kami memotong 2 bambu yang cukup panjang kemudian membawanya ke lapangan untuk dibuat gawang. Untuk membawa 2 bambu ini kami membagi diri menjadi 2 kelompok, yang satu lewat sawah dan yang satu lewat sungai.

membawa bambu lewat kali

Setelah bambu sampai di lapangan, 2 bambu itu kemudian kami potong-potong menjadi 4 bagian yang panjangnya sudah diukur untuk tiang gawang. Untuk mistar gawang, sebelumnya kami sudah mencarinya dan mendapatkan 2 bambu yang akan kami jadikan sebagai mistar gawang. Setelah itu, bambu untuk tiang gawang diberi lubang sebagai tempat untuk memasukkan bambu yang dijadikan sebagai mistar gawang (lihat gambar di bawah ini ya). 

membuat lubang untuk memasukkan bambu yang dijadikan mistar gawang

Setelah lubang jadi, kedua sisi bambu mistar gawang dimasukkan ke dalam 2 lubang yang telah dibuat di bambu tiang gawang. Dan jadilah gawangnya (lihat gambar di bawah ini). Untuk memperkuat gawang dan agar mistar gawang tidak lepas dari lupang di bambu tiang gawang, maka dibagian sisi bambu mistar gawang dan lubang bambu tiang gawang perlu diberi pantek. Setelah dibor menggunakan alat bor manual, lubang  diberi potongan bambu yang sudah diukur sesuai dengan lubang hasil bor. Jadi tidak perlu memakai paku :)

siku bambu dibor untuk tempat pantek

Setelah selesai memberi pantek, kemudian kami membuat lubang di lapangan untuk tempat mendirikan tiang gawang. Karena ada 2 gawang, artinya ada 4 lubang yang harus dibuat untuk memasukkan 4 tiang gawang yang telah kami buat.  Lapangan Mini Ngemplak memanjang dari selatan ke utara, jadi 2 lubang harus dibuat di bagian utara dan 2 lainnya di bagian selatan. Kedalaman lubang disesuaikan dengan tinggi gawang dan panjang tiang gawang. 

membuat lubang untuk mendirikan tiang gawang

Dan berdirilah 2 gawang di Lapangan Mini Ngemplak...Dan lapangan siap untuk dipakai nendang bola di sore harinya...

 gawang di sebelah selatan

gawang di sebelah utara

3 comments:

  1. wah dadi eleng jaman2 ku sd mas gae gawang neng lapangan tipes, golek2 pring neng pinggir kali karo konco2 seperjuangan
    maturwusun udah mengingatkan kembali mas :)

    salam kenal yo mas

    ReplyDelete