Monday, June 13, 2011

Demi Nendang Bola (#part1)

| | 0 comments
Sudah hampir 2 tahun tak ada keramaian di Lapangan Mini Ngemplak. Ya, hampir selama itu aktivitas tendang-menendang bola di lapangan mini di kampungku itu mati. Musim hujan 2 tahun lalu praktis menjadi sebab lapangan itu tak lagi digunakan untuk nendang bola, malah sudah beralih fungsi menjadi tempat gembala ternak, kerbau dan kambing. Lapangan becek, banyak air menggenang di berbagai sudut. Rumput pun tebal dan tinggi sehingga tak nyaman untuk digunakan main sepak bola.

Kini musim kemarau pun tiba. Aku dan kawan-kawanku akhirnya berinisiatif untuk kembali 'menghidupkan' lapangan itu. Kalau dulu waktu kami kecil, kami hanya tinggal menggunakan saja, tapi kini giliranku dan kawan-kawan untuk merawat dan menjaga lapangan itu. Tepatnya sebulan yang lalu kami memulai 'pembuatan ulang' lapangan sepak bola di Lapangan Mini Ngemplak, lapangan sepak bola di kampungku itu. Prosesnya cukup sederhana saja sebenarnya, cuma pelaksanaannya yang memang ribet. Dimulai dari pemotongan rumput, pengeringan lapangan, perataan tanah, dan terakhir pembuatan gawang.

Seperti yang sudah kami sepakati, hari Minggu, 15 Mei 2011 yang lalu kami memulai 'pembuatan ulang' lapangan sepak bola, kerja bakti! Pagi-pagi kurang lebih pukul 06.00 WIB, kawanku sudah datang lebih dulu dan kemudian disusul oleh kawan-kawanku yang lain dan tentunya aku juga datang :p. Dengan alat seadanya, cangkul dan celurit kami pun memulai kerja bakti membuat lapangan.

Hal pertama yang kami lakukan adalah memotong rumput yang tebal dan tinggi ini (lihat gambar ya!)

rumputnya tebal dan tinggi, lapangan becek :(

Bisa dilihat kan ya, itu lapangan sudah hampir 2 tahun tidak digunakan untuk main sepak bola. Rumput yang tebal dan tinggi itu agak susah kalau motongnya pakai alat tradisional, dan alhamdulillah kami dapat pinjaman mesin pemotong rumput dan beban sedikit terkurangi :). Pembagian tugas pun kami lakukan agar bisa cepat rampung. Karena mesing pemotong rumputnya hanya ada 1, maka cukup 1 orang saja yang mendapat jatah memotong rumput (bisa dilihat di gambar ya):

 pemotongan rumput dengan mesin (pinjaman)

Itu 2 kawanku yang sedang memotong rumput, yang satu membawa mesin pemotong rumput dan yang satunya mengumpulkan potongan rumput untuk dibuang, kalau aku tetep jadi juru kamera :p. Hasilnya, karena hanya ada 1 mesin pemotong rumput, hari itu kami tak selesai memotong rumput, tapi alhamdulillah sudah 70 % rumput terpotong dan sudah lumayan ukurannya untuk digunakan main sepak bola.

Selain pemotongan rumput, yang perlu kami lakukan adalah pengeringan lapangan. Rumput yang tebal dan tinggi itu membuat lapangan yang basah susah untuk mengering. Apalagi letak lapangan yang berada di pinggir sawah dan posisinya yang lebih rendah membuat air menggenang dan parahnya kalau pas kering, tanah menjadi keras. Karena banyaknya air yang menggenang, mau tidak mau harus dibuat jalur air agar air bisa mengalir ke selokan-selokan di sekeliling lapangan. Beberapa bagian lapangan pun kami cangkul untuk membuat jalur air, seperti yang ada di gambar ini:

selokan buatan di lapangan, parah kan ya lapangannya :(

Kondisi lapangan yang masih buruk karena benar-benar becek dan bahkan mirip sawah ini membuat kami harus menunda kerja bakti. Dan karena esoknya aku harus kembali ke kota rantau (Solo) dan 3 minggu lagi baru bisa pulang, akhirnya aku tak dapat ikut kerja bakti bersama kawan-kawan. Kawan-kawanku memang hebat, 3 minggu aku balik dari kota rantau ternyata lapangan sudah siap pakai. Tanah sudah kering, gawang dari bambu sudah dipasang di bagian utara dan selatan, bisa dilihat di gambar berikut:

beberapa anak kecil sedang bermain bola plastik dan yang lainnya sedang melakukan perataan tanah

perataan tanah demi kenyamanan nendang bola, nyaman gak nyaman yang penting senang kan ya :)

Tanah memang sudah kering, sayangnya tidak rata. Untuk itu perlu dilakukan perataan. Sore itu sebelum aku dan kawan-kawanku nendang bola, kami berinisiatif meratakan beberapa bagian lapangan yang bergelombang. Dan akhirnya kami pun bermain bola di Lapangan Mini Ngemplak ini, lapangan sepak bola satu-satunya di kampung kami, tempat kami nendang bola!

itu kawan-kawanku yang sedang nendang bola, sebenarnya aku juga ikut, tapi aku sempatkan lari keluar lapangan sebentar untuk menjepret mereka :p

0 comments:

Post a Comment