Friday, January 7, 2011

Akhirnya, Aku Jatuh Cinta Dengan Sepak Bola (part 1)

| | 0 comments
Sepak bola, sepak bola, dan sepak bola...

Ada apa dengan sepak bola?

Beberapa minggu belakangan ini tampaknya sepak bola menjadi buah bibir dari anak kecil hingga orang tua, entah pria ataupun wanita. Sepak bola seolah sudah menjadi makanan pokok bagi orang-orang khususnya para pecinta sepak bola.

Bicara soal pecinta sepak bola, aku jadi pengen cerita tentang sejak kapan aku jadi pecinta sepak bola.

Langsung ku mulai saja ya...

Menurut pepatah, tak kenal maka tak sayang. Begitulah juga aku dan sepak bola, aku jadi suka dan akhirnya jatuh cinta berat sama sepak bola karena akhirnya aku kenal dia.

Sepak bola memang sepertinya sudah menjadi jodohku. Aku terlahir di lingkungan yang orang-orangnya suka dengan sepak bola. Sejak kecil (saat aku SD), sejak jaman dahulu sepak bola memang sudah mewabah (macam penyakit saja kan?).

Hampir di tiap desa ada klub sepakbola, dan biasanya melakukan pertandingan persahabatan atau bisa dibilang tarkam. Kadang juga ada turnamen antar klub (sekarang lebih sering disebut liga tarkam sepertinya). Jadinya aku sering ikut nonton di lapangan ketika klub kampungku tanding. Kadang di lapangan di desa ku, kadang juga di lapangan lawan tanding. Sejak itulah aku tahu dan suka nonton dengan yang namanya sepak bola.

Nonton? ya saat itu masih sekadar jadi penonton, karena masih kecil dan juga belum bisa main sepak bola. Bahkan aku baru bisa main sepak bola itu ketika aku SMP. Beda sama sekarang, anak-anak kecil sudah jago main sepak bola. Jadi pengen kembali ke masa kanak-kanak. 

Berawal dari kenalan dan akhirnya mengenal secara lebih dalam, akhirnya aku semakin cinta dengan yang namanya sepak bola. Hampir setiap sore hari, aku selalu main sepak bola di lapangan desa bareng teman-teman sebaya. Kalau ingat waktu itu, jadi pengen ketawa sendiri. Bayangkan, tiap sore hari pasti ke lapangan entah panas entah hujan pasti bermain sepak bola. Sampai-sampai betis saya besar begini (oops buka kartu).

 lapangan ngemplak, tempat aku mulai kenal dan akhirnya main sepak bola dari kanak-kanak hingga remaja, sekarang sdh gak dibuat untuk main sepakbola, jadi tempat gembala kerbau dan kambing :(

Saat kelas 3 SMP, aku mendaftar di SSB IM Purworejo. Bisa dibilang telat ya? tapi untuk berlatih dan belajar, bukankah tak ada kata terlambat? Sejak saat itulah aku semakin cinta dengan sepak bola. Hampir setiap pelajaran praktik olah raga, aku selalu berharap diberi waktu untuk bermain sepak bola. Tapi aku tak bertahan lama di SSB, praktis setelah lulus SMP aku berhenti (macam gantung sepatu seperti pemain kelas profesional itu kah? haha)

Berhenti dalam arti tidak ikut belajar sepak bola di SSB itu lagi. Tapi aku masih tetap bermain sepak bola, setiap sore hari di lapangan desaku. Pernah juga aku ikut klub meski juga tak berlangsung lama. Di SMA, aku juga ikut ekskul sepak bola, dan juga tak berlangsung lama. Dulu memang aku orangnya bosanan (sampai sekarang juga masih), tapi tidak bosan dengan yang namanya sepak bola. Padahal, impianku adalah menjadi pesepakbola profesional seperti yang ada di tv-tv itu. Bisa membela suatu klub dan terus bermain sepak bola. Yah tapi itu semua benar-benar menjadi mimpi.

Tapi setidaknya, aku pernah menjadi salah satu pemain timnasnya SMA tempat aku sekolah. Meski aku tak lanjut di ekskul sepak bola, tapi atas saran dari guru olah raga dan adanya kesempatan untuk menjadi pemain timnasnya SMA (SMA N 1 Purworejo, tempatku sekolah di masa SMA, pamerrr). Saat itu ada PORDA (Pekan Olah Raga Daerah) yang mempertandingkan olah raga antar SMA, salah satunya sepak bola. Nah, aku pun ikut mendaftar sebagai pemain dan alhamdulillah diterima meski harus jadi pemain cadangan.

Kok kayaknya kisah yang ku tulis ini jadi berantakan ya? bersambung dulu ya...

*ngantuk berat, tunggu part 2 ya!

0 comments:

Post a Comment